Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Ketika sudah lulus sekolah/madrasah bahkan sudah lulus perguruan tinggi seringkali ditemukan penyesalan, mengapa dulu ketika masih menempuh pendidikan dulu kok tidak rajin belajar, bahkan seringkali malas-malasan.
Tentu saja ini penulis pun mengalami hal yang sama, ketika saat ini dalam pendidikan mulai dari SMA pada khususnya entah kenapa, belajarnya kurang semangat. Seandainya dulu ketika sekolah lebih rajin belajar tentu saja akan sangat mempengaruhi kompetensi diri pada saat ini.
Hal ini tentu menjadi peringatan bagi peserta didik yang masih aktif sampai sekarang akan pentingnya belajar maksimal, karena memang usia sekolah (usia muda) adalah kesempatan emas untuk belajar bukan hanya mengukir prestasi tapi lebih dari itu, yakni “mengukir diri” mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga karakter / kepribadian untuk bekal berharga untuk menyongsong masa depan cemerlang.
Seperti kalimat bijak, belajar di masa tua seperti menulis di atas air, sedangkan belajar di masa muda seperti mengukir di batu. Ini berarti di masa tua seiring dengan semakin bertambahnya tanggung jawab untuk mencari nafkah dalam menghidupi keluarga, anak dan isteri dan tentu saja waktu luang akan jauh berbeda dengan di saat sekolah bukan? Lain halnya di masa-masa sekolah sangat jarang sekali orang tua yang membiarkan anaknya untuk bekerja, kecuali pekerjaan-pekerjaan ringan ataupun pekerjaan-pekerjaan di rumah saja, namun pada umumnya orang tua itu selalu mengarahkan anaknya untuk belajar di setiap harinya bukan hanya di sekolah, namun juga di rumah.
Berdasarkan pengalaman selama ini, baik dari diri sendiri dan pengamatan saya pada beberapa rekan yang sukses belajar hingga karier pekerjaannya saat ini, ada beberapa kebiasaan-kebiasaan positif bagi siswa aktif dan kreatif di antaranya:
1. Belajar tak perlu jadwal khusus, bahkan di hari libur pun jika ditemukan sesuatu yang sekiranya belum dipahami, ia akan mencari jawabannya, tak ada jadwal tapi setiap hari belajar, dan tak ada hari libur dalam belajar itu.
2. Memiliki hobi membaca, bukan hanya buku pelajaran dan buku penunjangan pembelajaran, namun juga buku pengembangan diri, majalah, koran, dan media lain yang sekiranya bermanfaat ia baca dan mencoba memahaminya.
3. Tidak membatasi diri dalam mendalami satu cabang / bidang studi keilmuan, ia tahu semua cabang keilmuan itu saling ada keterkaitan antara satu dan lainnya.
4. Mempunyai keberanian untuk bertanyapada guru, orang tua, lingkungan terdekat, hingga mencari jawabannya di internet.
5. Berpikir kritis dan analistis, di mana sesuatu pembelajaran ataupun informasi tidak langsung mentah-mentah ditelan akan tetapi dipertimbangkan sedemikian rupa sehingga informasi itu akan dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
6. Beraktifitas mandiri (proaktif), tanpa menunggu perintah dari gurunya, jika memang itu merupakan tugas, ia akan proaktif mengerjakannya. Di rumah pun demikian, ia selalu menyenangkan orang tuanya, apapun yang bisa ia bantu, ia lakukan, dan ia tahu “apa yang orang tua mau”.
7. Terbuka pada teman sejawat, mau sharing ilmu pengetahuan yang telah ia pahami dan mau menerima kritikan dan saran dari siapapun yang sekiranya dapat memperbaiki apapun yang ada pada dirinya.
Selain beberapa hal di atas kebiasaan positif bagi siswa aktif dan kreatif tentu saja masih ada kebiasaan lain yang sangat bermanfaat bukan hanya pada dirinya namun juga bermanfaat bagi yang lainnya. Ingat salah satu ciri dari kecerdasan adalah mampu menggunakan peluang/kesempatan untuk melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan di waktu-waktu berikutnya, dan kesempatan yang sama tidak akan mungkin terulang kembali.
No comments:
Post a Comment