Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Dalam proses kehidupan yang relatif singkat ini, tentu saja kita sangat mengharapkan pada kehidupan kita masing-masing menjadi sebuah kesempatan untuk dapat hidup sebahagia mungkin. Untuk mewujudkan kebahagiaan tersebut tentu dibutuhkan beberapa pencapaian ataupun syarat-syarat yang juga relatif berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Jika bagi siswa, naik kelas, lulus, hingga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi terlebih di sekolah maupun lembaga yang telah menjadi favoritnya sebelumnya, tentu saja akan berbeda dengan yang sudah berkeluarga di mana kebahagiaan seringkali identik dengan tercukupinya seluruh kebutuhan primer dalam melangsungkan kehidupan keluarganya.
Pada setiap proses dalam rangka pencapaian tujuan yang hendak dicapai ternyata memang seringkali terdapat beberapa halang rintang, batu sandungan, atau bahkan jurang pemisah terjal yang mau tidak mau harus dilewati untuk mencapai tujuan yang diidamkannya. Namun di sini diperlukan langkah-langkah bijak, di mana setiap usaha harus dilandasi dengan keberanian bukannya kenekatan semata.
Selain itu, ada aturan-aturan baku yang tidak dapat ditempuh dengan jalan pintas yang tidak dibenarkan, di mana hal ini sangat berkaitan dengan mekanisme alam semesta ini bekerja. Untuk pintar ataupun ahli dalam suatu bidang maka diperlukan usaha maksimal dalam belajar, mencoba, dan terus berlatih. Tak terkecuali untuk cukup secara ekonomi pun diperlukan kerja keras serta kerja cerdas, ulet, rajin, pantang menyerah, dan sebagainya.
Namun yang terpenting sebenarnya adalah nilainya, di mana nilai sebuah usaha akan sangat menentukan hasil serta manfaat positif lainnya. Dan ini tidak akan pernah tergantikan dengan jalan pintas. Kebaikan adalah nilai paling berharga dalam kehidupan karena di dalamnya tidak pernah menjanjikan kerugian, seperti halnya pedagang yang jujur dalam usahanya ternyata ditipu oleh partnernya, ia masih mendapatkan kebaikan dari Tuhan dengan dikaruniakannya nikmat ikhlas dan sabar.
Lain halnya dengan cara-cara yang tidak bijak, cara pintas, cara cepat, membabi buta, bahkan tak beretika, jika pun sukses sifatnya pun semu belaka (menipu). Semuanya sementara, semuanya sesaat, dan tak ada yang abadi kecuali Tuhan Yang Maha Pencipta itu sendiri. Oleh karena itu janji-Nya adalah kebaikan akan dibalas dengan kebaikan bahkan sekecil apapun kebaikan itu, dan sebaliknya, keburukan pasti akan dibalas juga dengan keburukan walau sekecil apapun juga.
Maka langkah bijak bagi manusia yang jauh dari sempurna adalah menerima segala hal dengan berpikir sekaligus berprasangka baik kepada Tuhan, tidak merugikan sesama, serta tetap berusaha, belajar, beramal, serta beribadah maksimal dengan segala daya dan upaya yang ada dengan tetap mengedepankan kebaikan itu sendiri, baik dari niatnya sampai dengan proses usahanya. Maka gagal ataupun berhasil itu tak penting lagi, yang terpenting adalah kesuksesan dalam menjaga nilai-nilai kebaikan secara sadar, dan nilai kebaikan itu sendiri telah menjadi investasi berharga untuk masa depan.
Dan keberuntungan di masanya nanti pun akan menjadi hak dari seluruh manusia yang bergelimang kebaikan sebagai buah dari setiap tanaman-tanaman yang telah ia tanam dan pelihara sedari dulunya. Aamiin… Salam Edukasi…!
No comments:
Post a Comment